Kantong Kempes

Baru saja valentine day's berlalu.... berkaitan dengan tanggal/angka 14 dikenal juga dengan ISO 14000 (Standar Management Lingkungan yang membantu kegiatan sebuah organisasi/perusahaan untuk meminimalkan efek negatif terhadap lingkungan yang menyebabkan perubahan tidak baik terhadap udara, air, dan tanah sesuai dengan aturan dan ketentuan hukum berlaku). Belum lama juga konfrensi Global Warming di Bali kelar, banjir, tanah longsor dan bencana lain masih terjadi di bumi pertiwi. Bencana-bencana tersebut memang datangnya dari alam dan orang bijak bilang " Itu adalah cobaan". Kita apakah juga ikut berpikiran bijak?, ato kita tipe pencari solusi ato malah sebagai tukang menyalahkan?.

Kalo ada PP yang mengatur tentang diperbolehkannya penggunaan Hutan Lindung untuk suatu usaha yang berkaitan dengan Pertambangan, fasilitas komunikasi, Listrik, Jalan Tol dll. Apakah ini suatu solusi untuk mengurangi/menanggulangi bencana-bencana yang terjadi selama ini? Sebandingkah harga sewa dengan efek yang bakal timbul dikemudian hari? Sungguh heran! Sewanya pun sangat murah antara Rp. 1.200.000,- sampai Rp. 3.000.000,- per Ha dan apabila dibandingkan dengan sewa tanah untuk petani penggarap sawah untuk 1 Ha bisa mencapai Rp. 10.000.000,- bahkan lebih yang hanya memanfaatkan di permukaannya saja. Apakah emang udah bener-bener Kantongnya Kempes kita hingga nyewain Hutan Lindung yang kalo tidak salah artinya “ hutan yang untuk melindungi sesuatu yang dianggap hampir punah/punah dari muka bumi baik tumbuhan maupun hewan serta kekayaan yang dikandung didalamnya” (kali aja). Kalo dah gini terus gimana? Apakah anak cucu kita harus mengenal/tahu pohon dan hewan hanya lewat gambar-gambar seperti ibaratnya mengetahui hewan-hewan purba lewat film dan gambar atom au mewariskan bencana yang lebih parah untuk anak cucu kita?